Monday, June 29, 2009

Taman Nasional Teluk Cendrawasih - Papua

.

Kawasan Taman Nasional Teluk Cendrawasih mencakup dua wilayah kabupaten yaitu Kabupaten Nabire (Distrik Yaur dan Teluk Umar) Propinsi Papua dan Kabupaten Teluk Wondama (Distrik Rumberpon, Wamesa, Windesi, Wasior Barat, Wasior Utara, Wasior Selatan dan Wasior) Propinsi Papua Barat.

Sebagai salah satu kawasan pelestarian alam di Papua, Teluk Cendrawasih Kemudian ditunjuk sebagai Taman Nasional pada tanggal 2 September 1993 dengan luas 1.453.500 hektar.

Taman Nasional Teluk Cendrawasih merupakan perwakilan ekosistem terumbu karang, pantai, mangrove dan hutan tropika daratan pulau di Papua/Irian Jaya. Taman Nasional Teluk Cendrawasih merupakan taman nasional perairan laut terluas di Indonesia, terdiri dari daratan dan pesisir pantai (0,9%), daratan pulau-pulau (3,8%), terumbu karang (5,5%), dan perairan lautan (89,8%).

Teluk ini memiliki 14 macam flora yang dilindungi. Sebagian besar terdiri dari jenis pohon kasuaria. Di taman nasional ini terdapat 36 jenis burung yang mana 18 diantaranya dilindungi oleh pemerintah.

Potensi karang Taman Nasional Teluk Cendrawasih tercatat 150 jenis dari 15 famili, dan tersebar di tepian 18 pulau besar dan kecil. Persentase penutupan karang hidup bervariasi antara 30,40% sampai dengan 65,64%. Tercatat kurang lebih 209 jenis ikan penghuni kawasan ini diantaranya butterflyfish, angelfish, damselfish, parrotfish, rabbitfish, dan anemonefish.



Jenis moluska antara lain keong cowries (Cypraea spp.), keong strombidae (Lambis spp.), keong kerucut (Conus spp.), triton terompet (Charonia tritonis), dan kima raksasa (Tridacna gigas). Terdapat empat jenis penyu yang sering mendarat di taman nasional ini yaitu penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu hijau (Chelonia mydas), penyu lekang (Lepidochelys olivaceae), dan penyu belimbing (Dermochelys coriacea). Duyung (Dugong dugon), paus biru (Balaenoptera musculus), ketam kelapa (Birgus latro), lumba-lumba, dan hiu sering terlihat di perairan Taman Nasional Teluk Cendrawasih.

Pengunjung yang mendatangi teluk ini dapat berwisata ke Pulau Nusrowi, Pulau Yoop, dan pulau Mioswaar. Khusus di Pulau Mioswaar terdapat gua purba dan sumber air pans yang airnya mengandung belerang namun tidak memiliki kadar garam. Gua ini bersejarah karena di dalamnya terdapat kerangka etnik Mandau.

No comments:

Post a Comment