Monday, June 29, 2009

Pulau Ajkwa - Papua

.
Pulau yang berada di muara Sungai Ajkwa, Mimika, Papua, ini merupakan salah satu dari gugusan pulau dengan hutan mangrove di dalamnya. Luas hutan mangrove ini mencapai 16 ha. Hutan ini belum terlalu terjamah oleh keserakahan industri seperti yang dialami oleh hutan mangrove di daerah lain.



Pulau yang mulai terbentuk pada awal 1990 ini memiliki kekayaan flora dan fauna yang bisa menambah wawasan setiap pengunjung melalui wisata sambil belajar.

Wisata sambil belajar ini dapat menjadi salah satu alternatif bagi masyarakat untuk menghabiskan waktu senggangnya. Tentunya bukan wisata dengan bermalas-malasan sambil berjemur di teriknya matahari, tetapi berwisata di hutan mangrove lebih bertujuan untuk mengenal dan menikmati alam yang kita miliki.

Masa-masa awal terbentuknya Pulau Ajkwa dimulai dari peningkatan sedimentasi yang tinggi di muara Sungai Ajkwa. Pengendapan yang intensif ini akibat dari aliran tailing yang lolos dari daerah pengendapan Ajkwa dan membentuk daratan-daratan baru di muara Sungai Ajkwa.

Sebagian dari daratan ini telah ditumbuhi oleh tanaman mangrove. Berdasarkan data satelit, pulau ini mulai ditumbuhi tanaman mengrove sekitar 1997 dan baru menjadi pulau yang cukup stabil pada 2000.

Berdasarkan survei vegetasi pada 2000, tercatat dua spesies mangrove dalam kategori pohon, enam spesies mangrove dalam kategori belta, dan enam spesies mangrove dalam kategori anakan. Total spesies mangrove yang berada di pulau ini adalah tujuh spesies. Sedangkan kepadatan mangrove di pulau ini adalah 126 pohon/hektare, 1.051 belta/hektare, dan 643 anakan/hektare.

Di samping tumbuhan, ternyata di pulau ini juga dihuni berbagai hewan air seperti krustasea (kepiting dan udang), moluska (keong), dan cacing.

Berdasarkan survei 2001, tercatat 30 spesies krustasea, empat spesies moluska, dan tujuh keluarga cacing, yang beranak-pinak di pulau ini. Hal ini menunjukkan bahwa hewan-hewan tersebut dapat hidup dan berkembang di daerah yang mengandung tailing.

"Hewan-hewan tersebut tidak memiliki tulang rangka tubuh sehingga tidak dapat menyelamatkan diri jika ada ancaman lingkungan di sekitarnya. Artinya, lingkungan pulau di sekitar Sungai Ajkwa tidak tercemari limbah seperti yang dialami oleh daerah lain. Bahkan, komunitas hewan ini terus bertambah setiap waktunya,"

Hutan mangrove di Pulau Ajkwa telah membentuk sebuah ekosistem kehidupan. Biota-biota laut yang hidup di sana memancing kedatangan berbagai jenis burung.

Ada yang bentuknya aneh seperti great-billed heron yang bertubuh kecil namun berparuh dan berleher panjang. Ada pula red-headed myzomela yang warna bulu kepala hingga buntutnya berwarna merah dengan sayap berwarna hitam.

Ada juga yang seluruh anggota tubuhnya berwarna-warni milik burung rufous-night heron. Burung ini memiliki bulu kepala berwarna hitam dengan jambul berwarna putih. Pada bagian leher hingga perut berwarna putih namun sepasang sayapnya berwarna cokelat. Kedua kakinya berwarna kuning semakin menambah warna-warni burung ini.

Menariknya lagi, Pulau Ajkwa mungkin akan seperti pulau mati jika tidak ada burung nuri dan mangrove golden whistler. Kicauannya yang nyaring memecah kesunyian pulau ini. Mereka seperti saling bersahut-sahutan di pucuk pohon.

Jika tidak dapat melihat burung-burung karena tersembunyi di balik dedaunan, jangan kecewa karena kita masih bisa melihat burung raja udang yang berkeliaran di pinggir pantai. Burung ini berjalan-jalan di sekitar pepohonan untuk mencari udang yang bersembunyi di dalam pasir.

"Jika berencana mengunjungi hutan mangrove, lebih baik mengunjungi hutan di pulau yang baru terbentuk. Pepohonannya masih dalam tahap pancang dengan tinggi tidak lebih dari sepuluh meter. Selain itu, jarak antarpohon masih berjauhan sehingga memudahkan kita mengamati burung, baik spesies pohon maupun burung pantai.


Pulau lainnya di Papua yang memiliki jenis mngrove yang sama adalah Pulau Kamora. Saat ini hutan mangrove di Pulau Ajkwa sudah mulai terjamah limbah industri namun di pulau Kamora kelestariannya masih terjaga dengan sangat baik.

No comments:

Post a Comment