Monday, June 29, 2009

Desa Matano - Sulawesi Selatan

Menikmati pesona Danau Matano tak lengkap kalau hanya dari tepinya saja. Jauh di seberang, ada sebuah tempat menarik yang akan membawa Anda memahami lebih dalam tentang danau ini.

Dengan menggunakan katinting alias perahu kayu tradisional atau speedboat sewaan, Anda bisa menuju sebuah desa mungil. Tak lebih dari 1 jam, Anda bakal tiba di desa istimewa yang namanya juga disematkan untuk danau ini, yaitu Desa Matano. Di sinilah terdapat mata air yang dipercaya sebagai sumber air melimpah bagi Danau Matano dan danau lainnya. Airnya sangat jernih dan dijaga kemurniannya sampai sekarang. Oleh penduduk setempat, mata air ini telah dibentuk seperti sebuah kolam masih dianogap sumber air yang sangat penting.

Ada sebuah tradisi unik yang dilakukan orang saat berada di mata air ini. Banyak orang yang mengunjungi kolam ini mengucapkan "Bure...Bure...Bure...". Hal itu dipercaya akan membuat jumlah gelembung air yang tercipta di mata air abadi ini semakin banyak sehingga akan menambah volume air danau.

Situs Kuburan Kuno di Matano memang jarang kita dengar dalam perbincangan sehari-hari. Setelah kuburan ini dipugar, tentunya akan menambah satu lagi tempat wisata di Luwu Timur.
Berdasarkan cerita masyarakat sekitar keberadaan kuno tersebut merupakan makam dari penguasa zaman dulu di Matano dan sekitarnya.

“Masyarakat menyebut makam itu adalah makam Raja Mokole La Makandiu yang merupakan awal dari penduduk di Matano ini. Nama tersebut adalah berasal dari keturunan raja Mokole Wawa Inia Rahampoe'oe Matano yang ke-4. Usia makam ini sudah cukup lama, belum tahu pasti tahun berapa. Tapi sejak dulu orang tahu itu makam raja yang menguasai wilayah Matano ini dan merupakan cikal bakal penduduk di sini


No comments:

Post a Comment